Berita
Demi ‘Anandao’ yang Cerdas dan Berkarakter (Refleksi Hari Jadi SMPK Frateran Ndao ke-72)

Ditulis tanggal 18 Agt 2020 08:23:17


“Ibu adalah sekolah. Ibu adalah lembaga pendidikan pertama. Ibulah yang membekali anak sikap, watak, kepribadian, akhlak, iman, dan pemahaman bahwa dunia ini berkerikil, dan kerikilnya dapat sering membuat si anak terjatuh. Ibu yang baik akan mempersiapkan anaknya menghadapi kerikil-kerikil itu agar ketajamannya tak membuat cedera hidup di dunia, apalagi cedera di akhirat kelak” Hasyim El-Hanan

SMPK Frateran Ndao-Ende berdiri pada 19 Agustus 1948. Sekolah milik para Frater Bunda Hati Kudus ini genap berusia 72 tahun pada 19 Agustus 2020.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, peringatan hari jadi SMPK Frateran Ndao yang ke-72 tahun terkesan hambar di tengah wabah Covid-19. Hambar karena tidak ada perayaan yang meriah. Di balik itu, tak sedikit pun maknanya luntur. Arti sebuah sejarah tetap menguat.

Bahkan, sejarah kelam di tengah wabah Covid-19 menuntut civitas akademika SMPK Frateran Ndao semakin matang menapaki sejarah pada tahun-tahun mendatang.

Disadari bahwa usia 72 tahun adalah usia yang matang dan telah melahirkan ribuan alumni. Tidak cuma alumni, SMPK Frateran Ndao telah meraih banyak prestasi yang membanggakan. Tentu prestasi ini, tidak terlepas dari kerja sama sekolah, orang tua, masyarakat, dan Pemerintah Kabupaten Ende. Semoga kerja sama ini terus ditingkatkan demi mempersiapkan masa depan generasi emas bangsa Indonesia.

 Banyak alumni SMPK Frateran Ndao telah sukses dalam bidangnya masing-masing bahkan menduduki posisi penting di lingkup Pemerintah Kabupaten Ende. Tentu jadi kebanggaan tersendiri bagi almamater.

Dari perjalanan selama 72 tahun, kunci keberhasilan SMPK Frateran Ndao terletak pada kedisiplinan yang humanis. Kedisiplinan yang humanis inilah yang menjadi primadona sekaligus ciri khas pendidikan di sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Mardi Wiayata ini.

Hal ini kian kokoh saat SMPK Frateran Ndao mengimplementasikan pendidikan karakter sejak tahun ajaran 2017/2018. Implementasi pendidikan karakter itu terintegrasi dalam kegiatan intrakurikuler, kegiatan kokurikuler, dan kegiatan ekstrakurikuler.

Secara teknis, SMPK Frateran Ndao memberlakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) 5 (lima) hari, dari Senin sampai Jum’at. Hari Sabtu, belajar di rumah. Hal ini mengacu pada Permendikbud Nomor 23 tahun 2017 tentang hari sekolah atau tentang lima hari kerja di sekolah (sekolah Senin-Jumat).

Pola KBM tersebut menempatkan tiga basis tempat penumbuhan karakter peserta didik pada SMPK Frateran Ndao, yakni sekolah, keluarga, dan masyarakat. Ketiganya disebut sebagai tri pusat pendidikan karakter.

Artinya sumber belajar peserta didik tidak hanya di sekolah, melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler, melainkan juga di keluarga dan masyarakat. Keluarga sebagai sekolah utama dan pertama bagi peserta didik untuk belajar tentang kehidupan. Sedangkan masyarakat melalui kegiatan outdoor learning, seperti di museum, di sentra kerajinan, industri, Lembaga Pemasyarakatan, dapur harian surat kabar lokal, dan lain-lain.

Demikianlah pola pendididikan di SMPK Frateran Ndao, yang tidak hanya mengolah pikir (literasi dan numerasi), tetapi juga mengolah hati (etika), mengolah rasa (estetika), dan mengolah raga (kinestetik). Pada galibnya, SMPK Frateran Ndao berikhtiar untuk melahirkan ‘Anandao’ yang cerdas dan berkarakter.

Pola pendidikan yang diterapkan SMPK Frateran Ndao senada dengan konsep merdeka belajar, yang digagas oleh Mendikbud Nadiem. Benang merahnya bahwa bahwa angka atau biasa disebut nilai bukanlah menjadi ukuran kompetensi seseorang. Yang menjadi ukuran adalah karakarter.

Ke depan, SMPK Frateran Ndao terus berinovasi guna meningkatkan kualitas pendidikan. Tidak berhenti pada zona nyaman, tapi terus berjuang. Tidak jumawa dengan anggapan sebagai ‘sekolah favorit’, tapi terus berkreasi melahirkan prestasi.

Pendidik dan peserta didik dituntut untuk terus berinovasi, terus berkreasi, terus mengembangkan diri dengan cara meng-upgrade diri. Sebab kalau tidak, pasti akan ketinggalan dengan hal-hal baru.

Banyak harapan yang muncul pada ulang tahun yang ke-72 ini. Civitas Akademika SMPK Frateran Ndao diharapkan semakin maju, semakin sukses, semakin berprestasi, semakin berkarakter, sebagai perwujudan dari brand sekolah, yakni “beriman, beradab, berbudaya, dan berkualitas”.

Dan untuk mewujudkan hal demikian, butuh spiritualitas hati, spiritualitas kongregasi para Frater Bunda Hati Kudus. Selain itu, dibutuhkan motto “Korban jiwaku prestasi napasku” demi mewujudkan SMPK Frateran Ndao yang  Nyaman, Damai, Asyik, Oke (akronim NDAO).

Akhirnya, Covid-19 bukanlah penghalang bagi SMPK Frateran Ndao untuk melahirkan ‘Anandao’ yang cerdas dan berkarakter. Covid-19 malah melahirkan militansi dalam berkarya. Harus dipegang teguh bahwa untuk meraih kesuksesan butuh ribuan anak tangga perjuangan.

SMPK frateran Ndao hari ini dibentuk oleh jejak-jejak pengalaman masa lalu yang telah menjadi sejarah. Nama besar sekolah saat ini dibentuk oleh kerja keras dari para pendahulu. Nah, apa yang dilakukan sekarang akan menentukan seperti apa SMPK Frateran Ndao pada masa depan.

Benar apa yang dikatakan Hasyim El-Hanan bahwa “Ibu yang baik akan mempersiapkan anaknya menghadapi kerikil-kerikil itu agar ketajamannya tak membuat cedera hidup di dunia, apalagi cedera di akhirat kelak”.

Dirgahayu SMPK Frateran Ndao, semoga tetap jaya!

Sumber: https://ekorantt.com/2020/08/13/demi-anandao-yang-cerdas-dan-berkarakter-refleksi-hari-jadi-smpk-frateran-ndao-ke-72/

 


Berita Lainnya